Halaman

Rabu, September 30, 2009

Kokology

Kokology adalah ilmu yang mempelajari "kokoro" (pikiran atau semangat). Diciptakan oleh ahli psikologi Jepang, Profesor Isamu Saito, dan dikembangkan oleh Tadahiko Nagao. Kokology merupakan permainan psikologi yang meminta Anda menjawab pertanyan seputar topik yang menarik dan dapat menyingkapkan diri Anda yang sebenarnya. Kokology dapat dimainkan sendiri atau bersama orang lain. Dalam memainkannya, Anda sebaiknya katakan apa yang pertama muncul di pikiran Anda dan jangan menebak jawabannya lebih awal.
Berikut ini salah satu contoh permainan kokologi dari buku "Kokology" jilid 1

Minggu, September 27, 2009

The value of TODAY

Imagine there is a bank, which credits your account each morning with $86,400, carries over no balance from day to day, allows you to keep no cash balance, and every evening cancels whatever part of the amount you had failed to use during the day. What would you do? Draw out every dollar, of course!
Well, everyone has such a bank. Its name is Time. Every morning, it credits you with 86,400 seconds. Every night it writes off, as lost, whatever of this you have failed to invest to good purpose. It carries over no balance. It allows no overdraft. Each day it opens a new account for you. Each night it burns the records of the day.
If you fail to use the day’s deposits, the loss is yours. There is no going back. There is no drawing against the “tomorrow.” Therefore, there is never not enough time or too much time.
Time management is decided by us alone and nobody else. It is never the case of us not having enough time to do things, but the case of whether we want to do it.

(Napoleon Hill)

Selasa, September 22, 2009

Nyonya dan Bulu Ayam

Pada suatu hari, seorang nyonya datang kepada Santo Philips Nerius dan mengaku bahwa dia sudah menciptakan desas-desus tentang orang lain. Sebagai penitensi*, Santo Philips menyuruh dia untuk menyembelih seekor ayam pada perjalanan pulang, dia harus mencabut bulu ayam itu satu per satu dan menebarkannya sepanjang jalan. Kemudian, bila ia sudah kembali akan dikatakan kepadanya apa yang harus diperbuatnya setelah itu. Satu penitensi yang aneh, tetapi nyonya itu pergi ke pasar dan berbuat seperti apa yang diminta oleh Santo Philips tanpa merasa ragu sedikitpun akan kebodohan itu.
Ketika dia kembali, Santo Philips memuji ketetapannya. Beliau mengatakan,"Sekarang untuk melengkapi penitensi Anda, engkau harus kembali dan mengumpulkan semua bulu ayam itu." Nyonya berseru,"Tetapi, Bapak yang terhormat, engkau tahu bahwa itu tidak mungkin. Angin sudah menerbangkannya dan saya tidak pernah berharap untuk dapat mengumpulkan sekarang." Santo Philips menjawab,"Memang sangat tepat. Demikian juga, engkau tidak pernah akan dapat mengambil kembali kata-kata dusta yang telah merugikan sesamamu, yang saat ini sudah tersebar dari mulut ke mulut, di luar jangkauan Anda. Karena itu, hendaklah Nyonya berhati-hati di masa depan dan waspada terhadap setiap kata yang nyonya ucapkan."

*penitensi = denda dosa

Kamis, September 17, 2009

Hargailah Waktumu!

Untuk mengetahui nilai Satu Tahun,
Tanyakan seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya.
Untuk mengetahui nilai Satu Bulan,
Tanyakan seorang ibu yang melahirkan bayi prematur.
Untuk mengetahui nilai Satu Minggu,
Tanyakan seorang editor majalah mingguan.
Untuk mengetahui nilai Satu Hari,
Tanyakan seorang buruh harian yang punya enam anak untuk diberi makan.
Untuk mengetahui nilai Satu Jam,
Tanyakan seorang kekasih yang sedang menantikan waktu bertemu.
Untuk mengetahui nilai Satu Menit,
Tanyakan seorang yang ketinggalan kereta.
Untuk mengetahui nilai Satu Detik,
Tanyakan seorang yang selamat dari kecelakaan.
Untuk mengetahui nilai Satu Milidetik,
Tanyakan seorang yang memenangkan medali di Olimpiade.

(Sean Covey, The 7 Habits of Highly Effective Teens)